Ngentot sama pns jakarta

Jam tujuh malam. Aku sudah berada di depan rumah mungil bercat hijau itu. Aku ketuk pintunya perlahan. Sarah membukakan pintunya dengan senyum merekah. “Hai Don, aku tak sabar menunggumu.” Aku segera masuk ke dalam ruang tamunya yang tak begitu luas tapi tertata apik. Tapi aku lebih tertarik pada Sarah yang sexy. Apalagi Sarah langsung saja menarikku ke dalam kamarnya yang hangat. “Aku sangat tersanjung dengan penyambutanmu, Sarah.” kataku kemudian duduk di daybed dekat jendela kamar. “Bagaimana menurutmu dengan penampilanku, Don?” “Lingerin itu sangat cantik kau kenakan. Aku bisa melihat tubuhmu yang indah.” kataku memandangi Sarah yang membelai setiap lekuk tubuhnya dari wajah sampai pahanya yang terbalut lingerin merah menyala yang cool tipis. “Laluu..?” desahnya menggugah birahiku. “Aku bisa memandangi dadamu yang kencang dan montok itu hingga menjadi gila.” kataku memandangi Sarah yang meremas- remas kedua buah dadanya yang bersembunyi di balik lingerin yang membuat Sarah nampak semakin dewasa itu. “Ooohh.. laluu..” desahnya memacu libidoku. “Aku bissa memandangi perutmu yang langsing hingga aku makin bergairah padamu..” kataku sambil memandangi Sarah yang membelai perutnya yang langsing terbuka tanpa terbalut kain apapun hingga membuat jantungku berdetak keras. “Laluu.. Doonn..” desahnya membuat nafasku tersengal. “Aku bisa memandangi pahamu yang sekal sampai aku merasa ingin selalu membelainyaa..” kataku sambil memandangi Sarah yang mengelus pahanya yang terbalut stoking tipis di atas kursi. “Lalu.. apalagi Donn..” desahnya semakin panjang. “Aku.. bisa memandangi bokongmu yang padat dan kenyal sampai.. membuat air liurku bagai menetes.” kataku sambil memandangi Sarah yang meremas kedua bokongnya yang sengaja menungging memancing gairahku yang semakin membakar. “Teruss.. apalagi Doonnyy..” erang Sarah. “Aku bisa..” “Bissa apaa.. sayaanng..” desah Sarah sambil membuka resleting lingerinnya yang melingkar menutupi bagian kemaluannya. “Aku.. bisa.. memandangi pussymu.. yang

Segara saja aku menyergapnya, dan kami bercumbu dengan penuh gairah. Kami berciuman, beradu lidah dan bergantian mengisapnya. Kuciumi semua permukaan wajahnya dan kujilati semua lekuk wajahnya. Hingga lidah Sarah menjulur menjilat lidahku lalu menghisapnya kuat-kuat. “Aaacchh.. Sarf.. ummhh..” desahkudengan nafas tersendat- sendat menahan gemuruhnya kawah birahi yang seakan ingin meluap. Tanganku tak diam. Membelai kelangsingan perutnya, punggungnya, dan meremas- remas bokong Sarah yang padat. Kemudian tanganku membelai vaginanya yang menyembul dari lingerinnya yang melekat ketat di tubuhnya. Jari manis dan telunjukku merenggangkan pinggiran vagina Sarah. Lalu jari tengahku menekan-nekan klitorisnya dengan penuh sampai membuatnya mendengus manja. “Oooh.. sshh.. terus.. say.. iya.. enak disitu.. uuhh..!” Lendir kenikmatan Sarah membasah di jari-jariku. Gerakannya menggila meremas- remas rambut dikepalaku yang serasa mau rontok saja. Lalu jemari Sarah menurun membelai-belai punggungku dan cumbuannya beralih pada dadaku yang berbulu kemudian menciumi kedua puting susuku yang kecil dan dihisapnya penuh perasaan. “Aaahh..” pekikku penuh dengan perasaan yang sebelumnya tak pernah ada. Baru kali ini puting susuku dihisap oleh cewek dan rasanya.. geli dan nikmat banget. Sekali kesempatan aku buka resleting lingerinnya dan Sarah pun menarik perlahan lingerin itu seiring cumbuannya pada daerah sekitar perutku.

Darahku bagai berhenti mengalir ketika Sarah menghisap pusarku lalu menjilati lubangnya dengan lidahnya. “Aachh.. Sarf.. kamu pintar sayang..” mulutku menceracau tak karuan. “Ssst.. tenanglah say.. aku akan menikmatkanmu..” ujarnya sambil merosot CDku. Dan dengan sigap disepongnya penisku yang sudah penuh dengan tegangan tinggi itu. “Ssooff.. ahh.. enak say.. sambil mainkan buahnya say.. aduh nikmatnya.. ohh..” erangku penuh emosi birahi.Saking tak tahannya aku terduduk kembali di daybed dan Sarah mengikuti dengan berjongkok dengan tubuhnya yang sudah bugil itu.

Seluruh persendiaku terasa mau pecah oleh permainan lidah Sarah yang menjilat-jilat ujung peniskuyang merah membara dan permainan bibirnya ketika tangan Sarah membimbing penisku masuk keluar rongga mulutnya. Reflek kutarik dan kumasukkan kembali penisku ke arah mulutnya berulang kali. Sedangkan tanganku mulai sibuk mencari-cari payudara Sarah yang menggelantung di dadanya. Ah.. eh.. desah Sarah di sela-sela penisku merasakan setiap cubitan-cubitan kecil di puting susunya.
Ketika aku meremas-remasnya, terasa begitu kenyal daging yang tumbuh tak proporsional dengan badan Sarah itu. Permainan lidah Sarah semakin menjadi-jadi hingga membuat nafasku seakan tak bisa mengimbangi semangatnya. Sarah terus mengenyot-ngenyot penisku dan menekan-nekannya sambil mempermainkan buah zakarku. Mendadak saja aku merasakan bahwa magmaku ingin menyembur keluar. “Aduh.. sayy.. aku hampir nyampe.. aku tekan yaa..” Sarah mengeluarkan batang penisku dari mulutnya dan aku segera menekannya lalu croot.. croot.. air manikukeluar banyak banget dan menyembur ke wajah Sarah, seluruhnya. Cairan putih kental itu nampak menjijikkan. Tapi Sarah dengan nikmat menjilatinya.

Aku mengelap mukanya dengan lingerinnya. Sarah kembali melumat 1/2 bagian penisku lalu menghisapnya hingga air maniku habis keluar. “Mmmhh.. ahh.. spermamu enak say..” katanya sambil mengocok ngocok peniskudi dalam mulutnya. Penisku kembali bangun dan menyodok-nyodok rongga mulut Sarah. Makin absolutist muka Sarah nampak memerah nafasnya berat dan mendesah-desah. “Shh.. aahh.. ahh.. Doonn aku hampir sampai nih..” katanya sambil mendongak kearahku. “Kamu nungging bell sayang..” kataku. Sarah segera menunging membelakangiku. Tanganku berpegangan pada payudaraSarah yang menggantung bebas sedangkan Sarah menjadikan pahaku sebagai pegangan. Setelah siap segera aku mengambil ancang- ancang menyodokkan penisku kearah lubang vaginanya yang licin dan basah. Sleepp.. bless.. aku langsung memasukkan batang penisku terburu-buru. Kepala penisku dengan mudah menembus lorong kawin Sarah yang tak perawan lagi itu. “Aachh.. uhh..” pekiknya membakar gairahku. Kutekan penisku agar menghunjam lebih dalam lagi. Dan akupun segera menggoyangnya dari belakang. “Aduh Donn.. enak terus.. yang cepat say.. shh.. ahh.. oohh..!” Ssuurr.. lendir kenikmatan Sarah menghangat di sekujut penisku.Segera kutarik dan kumasukkan kembali batang penisku kearah vaginanya.Sarah semakin menceracau ketika aku kembali menggoyangnya dan diapun menggoyangkan bokongnya. Tangannya menuntunku meremas- remas payudaranyayang semakin besar dan kencang karena bengkak. “Iya.. gitu yang.. remas terus..” “Kita kekasur yuk say..” kataku. Sarahpun menurut dan segera menghempaskan tubuhnya terlentang di kasur. Aku segera berjongkok di atas perutnya dan mencumbui sekwildanya sedangkan naga kecilku ikut- ikutan menusuk-nusuk susu Sarah. Aku remas-remas payudara Sarah itu dengan sedikit kasar tapi menggairahkan buktinya Sarah menggeliat-geliat merasakan amukan badai cinta. Aku remas terus kedua buah dada yang mengeras itu sambil sekali-kali menekan-nekan putingnya. Sarah mendesis-desis, “Sayang.. kamu hot banget..” Aku membalas ucapan Sarah dengan ciuman di bibirnya.

Mau tak mau tubuh kami mendekat hingga naga kecilku menempel diulu hatinya. Kemudian Sarah menangkapnya lalu membelainya dengan mesra. Birahiku kembali meluap. “Sarah.. sayang.. payudara kamu kok gede banget sih say..” kataku kemudian. “Penny kamu juga gede Don.. aku suka..” jawab Sarah menggelitiki ujung kepala penisku. “Aachh.. kamu nakal. Aku makan nih ehmm..” Langsung saja aku kulum puting payudaraSarah. Cewek itu melenguh menggenggam- genggam penisku.Aku segera membalasnya dengan menghisap payudaranyakuat-kuat. “Ohh Donny.. kamu panas banget.. ohh..” desah Sarah sambil meremas penisku sampai rasanya ingin remuk. Aku serang payudaranya semakin garang. Aku terdengar detak jantungnya yang memburu berpacu dengan naluri bercinta kami. Tangan kiriku segera bekerja menyusuri goa kemaluan Sarah yang semakin becek aku telusuri lorong-lorong sempitnya, aku pelintir juga clitorisnya yang berdenyut-denyut. Tiba-tiba Sarah mengerang, “Achh.. uuhh.. Donny.. entotin aku lagi say..” pinta Sarah. Tapi aku belum puas bermain- main.kontolngaceng memek

Segera kuangkat tubuh Sarah, lalu kuletakkan bantal dibawah pantatnya. Nampak paha mulus Sarah masih terbalut stocking tipis. Terlihat pula goa kenikmatan Sarah yang berbulu tipis licin mengkilap. Penisku makin menegang. Sarah mengerang saat jari telunjukku menguak kedua dindingnya yang merah. Otot pahanya meregang saat kujilati bagian dalamnya dan menusuk-nusuknya. “Aaahh.. sstt.. oohh..!” rintih Sarah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *